Mencari Inspirasi |
Dari kalimat pengantar di atas, kita sudah
bisa pastikan bahwa penyebab sedikitnya orang mau menulis adalah karena tidak
adanya kemauan/keinginan yang mendorongnya untuk menulis. Berarti faktor kemauan atau keingingan inilah
yang menjadikan orang mau atau tidak menulis.
Kemauan atau keinginan seseorang erat
kaitannya dengan kondisi pribadi dan lingkungan yang dialami. Ketika kedua
kondisi ini memungkinkan seseorang untuk menulis, maka orang tersebut akan
mudah menulis. Namun ketika kedua kondiri ini terganggu atau terusik maka sulit
akan bisa berbuat suatu apapun.
Saya mencoba memaparkan kedua kondisi ini kaitannya
dengan pengaruhnya terhadap aktifitas kerja dan khususnya menulis.
1.
Kondisi pribadi
Setiap orang pernah mengalami
masa-masa diamana ia merasa bahagia dan kadang merasa sedih. Dua rasa ini silih
berganti datangnya atau dia tidak merasakan keduanya sehingga ia menjalani
hidupnya seperti biasa. Di saat merasa bahagia, terasa segala sesuatu bisa
diselesaikan dengan mudah. Di kala ia sedih hampir tidak ada aktifitas yang bisa
dilakukan kecuali sedih itu sendiri. Kaitannya dengan menulis, seseorang
membutuhkan rasa bahagia atau minimal tidak berada dalam masalah supaya bisa
menghasilkan karya. Rasa bahagia tersebut akan mendorong seorang untuk
menikmati aktifitasnya dan ia rela mengenyampingkan pekerjaan lain untuk
menuntaskan aktifitasnya itu.
Saya kadang mencoba membaca
tulisan-tulisan di blog-blog orang di internet. Saya melihat tulisan mereka
tidak begitu berisi/berkualitas, apalagi dikatakan ilmiah. Bahkan banyak diantara
yang menulis tulisan yang bernuansa fulgar dan cabul. Na’uzubillah. Namun yang
jadi titik penekanan saya disini adalah mereka begitu mudah menulis hal-hal
yang demikian. Apa yang mendorong mereka sehingga mampu menulis sebanyak itu. Setelah
saya coba teliti adalah mereka menikmati atau mereka merasa bahagia saat
menulis tulisan tersebut.
Terus yang jadi
pertanyaannya sekarang, bagaimana cara kita memunculkan rasa bahagia tersebut
atau bagaimana cara kata menghilangkan rasa sedih tersebut?. Ada banyak faktor
yang bisa dijadikan pendorong rasa bahagia itu muncul. Diantaranya penulis
sebutkan disini adalah mencari motifasi hidup, meninggalkan untuk sementara
pekerjaan tempat kamu merasa bosan, jenuh atau sedih tersebuk menuju pekerjaan
yang lain. Dan lain sebagainya.
2.
Kondisi lingkungan
Tidak bisa dipungkiri,
kondisi lingkungan juga berpengaruh besar terhadap kondisi pribadi seseorang
ataupun sebaliknya. Oleh karena itu lingkungan yang kondusif pun mesti
diusahakan supaya tidak mengganggu aktifitas menulis. Faktor lingkungan ini
juga erat kaitannya dengan peribadi seseorang. Ada orang yang mengatakan,
tempat menulis yang nyaman itu adalah dipinggir pantai atau sungai, tapi ada
juga yang tidak nyaman disana. Ada juga yang mengatakan tempat menulis itu ditempat
yang sunyi dan sepi biar fokus, seperti di dalam kamar, dibawah pohon, atau
tempat-tempat sepi lainnya. Tapi ada juga yang tidak setuju dengan pendapat
ini. Akhirnya kembali kepada kondisi pribadi masing-masing.
Dari kedua kondisi ini
diusahakan sejalan dan dapat dirasakan. Namun jika keduanya tidak bisa
didapatkan minimal kondisi pribadi seseorang itu dalam keadaan bahagia. Karena banyak
juga fenomena kita lihat bahwa meskipun tempatnya tidak memadai, namun karena
kondisinya pribadinya sedang bahagia sehingga kondisi lingkungan yang
bagaimanapun tidak berpengaruh terhadap aktifitas menulisnya. Namun kondisi
seperti ini jarang dimiliki atau dirasakan seseorang. Hanya orang-orang
tertentu saja yang mampu melakukannya.
Selamat menulis!!
(ditulis saat penulis lagi tidak mud menulis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar