Menjaga Hati |
Saat majlis bersama Rasulullah selesai,
salah satu sahabat yang sangat penasaran dengan laki-laki tersebut yaitu
Abdullah Ibnu Umar ingin mengetahui lebih dekat bagaimana kehidupan sehari-hari
laki-laki tersebut. Setelah para sahabat pulang ke rumah masing-masing,
Abdullah ibnu Umar mengikuti laki-laki itu ke rumahnya. Ketika sampai
dirumahnya, Abdulullah bin Umar minta izin kepada laki-laki tersebut untuk
menginap dirumahnya selama tiga malam dan dengan rasa senang hati dan bangga, laki-laki itupun mengizinkannya karena dia tau Abdullah ibnu Umar sahabat
terdekat Rasulullah SAW.
Setelah sehari,
dua hari sampai hari terahir di rumah laki-laki itu, Abdullah ibnu Umar tidak
melihat hal-hal yang luar biasa dari amalan ibadah atau pekerjaan laki-laki
tersebut. Dia melihat ibadah laki-laki tersebut biasa-biasa saja. Malahan,
ketika tengah malam tiba, laki-laki itu hanya bagun shalat tahajjud beberapa
rekaat saja, tidak seperti sahabat-sahabat yang lain, jika mendirikan shalat tahajjud
sepanjang malam penuh hingga
waktu subuh tiba. Tapi laki-laki
ini, biasa-biasa saja. hingga
akhirnya Abdullah bin Umar memaksakan diri untuk bertanya, “wahai fulan, beberapa hari yang lalu ketika saya dan para sahabat yang lain
bersama Rasulullah di majlis
beliau menyebut anda sebagai ahli surga. Kira-kira amalan apa yang ada lakukan hingga anda disebut sebagai ahli
surga? mungkin kami bisa mengambil manfaat dari amalan anda tersebut.” Laki-laki
yang mendengar pertanyaan Abdullah ibnu Umar merasa bahagia dan sekaligus
bingung. Ia bahagia karena disebut sebagai ahli surga dan bingung karena ia
merasa amalan ibadahnya biasa-biasa saja. Tidak seperti sahabat-sahabat dekat Rasulullah
yang lain. Ia pun berkata, “saya tidak memiliki amalan-amalan ibadah khusus
atau lebih. Saya merasa amalan ibadah yang saya lakukan biasa-biasa saja. Jika dibandingkan
dengan sahabat-sahabat terdekat Rasulullah yang lebih dulu berjuang besama
beliau, tentu saya ini tidak sebanding dengan keutamaan dan amalan ibadah mereka.”
Mendengar jawaban laki-laki tersebut, Abdullah Ibnu Umar semakin penasaran. Namun
penasarannya ia pendam. Dalam kepenasarannya, Abdullah ibnu Umar pun ingin
pamitan pulang karena waktu menginapnya telah habis sebagaimana permintaannya
tiga hari yang lalu. Saat handak pergi, laki-laki tersebut memanggil Abdullah
Ibnu Umar, kemudian ia berkata, “mungkin ini amalan yang menjadikan saya
disebut sebagai ahli surga oleh baginda Rasulullah SAW, yaitu tiap malam sebelum
saya tidur, saya berusaha memaafkan dan melupakan semua kesalahan atau kekeliruan
yang dilakukan oleh orang kepada saya. Saya mencoba mengikhlaskan dan
memaafkannya. Dan juga saya meminta kepada Allah SWT, semoga orang-orang yang
berbuat zholim kepada saya diampuni dosanya dan mereka dimasukkan kedalam
surga-Nya.” Mendengar penjelasan laki-laki tersebut, Abdullah Ibnu Umar tersenyum
dan faham bahwa amalan itulah yang mengantarkan laki-laki tersebut menjadi ahli
surga.
Subhanallah.., semoga kita menjadi orang
yang mengikhlaskan dan memaafkan kesalahan dan kekeliruan saudara-saudara kita.
Amiin..
(sambil nulis thesis di asrama tercinta pasca sarjana UNIDA Gontor, malam
jum’at, 26-032015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar