Sabtu, 29 November 2014

Selalu bersyukur dalam segala kondisi

Setelah penderitaan ada kemudahan
Setelah penderitaan ada kemudahan
Selalu bersyukur,,,
Al-kisah:
Dahulu kala, di negara Tiongkok ada sebuah kerajaan besar dan makmur yang memiliki raja yang sangat tangguh dan perkasa. suatu ketika, sang raja pergi berburu rusa bersama perdana mentri dan prajuritnya dengan menunggang kuda ke hutan belantara yang begitu lebat. saat asik dalam perburuannya sang raja mengalami kecelakaan yaitu terjatuh dari kudanya sehingga mengakibatkan jari ibu jarinya putus. Ketika sang raja dalam keadaan kesal dan marah pada dirinya sendiri karena tidak hati-hati saat menunggang, seorang perdana mentrinya datang untuk menenangkan sang raja. Dia berkata: ‘Paduka raja seharusnya besyukur dengan hilangnya ibu jari paduka karena yang hilang hanya ibu jari saja. Bagaimana seandainya yang hilang itu nyawa paduka yang lebih berharga dari segala-galanya.’ Mendengar kata-kata perdana menterinya sang raja tambah marah dan geram. Dengan muka yang merah padam sang raja berkata kepada prajuritnya: ‘Prajurit, tangkap perdana mentri ini dan jebloskan ia kedalam penjara seumur hidup. Saya tidak butuh dia lagi.’ Perdana mentri itupun dimasukkan ke penjara seumur hidup karena nasehatnya yang kurang ajar menurut sang raja dan saat itupun sang raja mengangkat perdana mentri baru untuk menggantikannya. Setahun setelah kejadian itu, sang raja pun pergi berburu lagi bersama perdana mentrinya yang baru dan para prajuritnya. Dalam perburuannya ditengah hutan belantara, sang raja dan perdana mentrinya yang baru terpisah dari prajuritnya. Mereka berdua tersesat tidak mengetahui arah. Dalam pencarian mereka untuk pulang, mereka tertangkap oleh suku-suku primitip ditengah hutan. Saat mereka dihadapkan ke kepala suku orang perimitip itu. Sang kepala suku memerintahkan kepada anak buahnya untuk melempar mereka berdua kedalam kawah gunung merapi sebagai persembahan dan tumbal untuk para dewa mereka supaya gunung merapi tidak meletus. Saat upacara persembahan sudah siap dan tinggal menunggu detik-detik pelaksanaan sang kepala suku memerintahkan kepada anak buahnya untuk memeriksa tubuh mereka berdua (raja dan perdana mentri). Setelah diperiksa, sang anak buah melapor kepada kepala suku bahwa salah satu tumbalnya ada yang cacat yaitu ibu jarinya tidak ada. Sang kepala suku pun memerintahkan agar melepas tumbal yang cacat karena para dewa mereka tidak akan menerima persembahan yang tidak sempurna. Akhirnya tumbal yang cacat (raja) dilepas dan hanya satu saja yang dipersembahkan (yaitu perdana mentri) dilemparkan kedalam kawah yang menyala. Sang raja dilepas dan dibiarkan pergi oleh orang-orang primitip tersebut. Setelah beberapa minggu mencari arah pulang dengan susah payah, akhirnya sang raja sampai di kerajaannya. Saat sampai di istana sang raja langsung memerintahkan kepada anak buahnya untuk mengeluarkan perdana mentrinya yang lama dan disuruh langsung menghadap kepadanya. Setelah sang perdana mentri dihadapkan, sang raja menceritakan semua pengalaman pedih yang dirasakannya saat berburu dan sang raja berkata kepada perdana mentrinya yang lama itu: ‘betul nasehatmu, saya harus bersyukur dengan hilangnya ibu jari saya karena dengannyalah saya terbebas dari persembahan dan tumbal orang-orang primitip itu. Saya minta maaf atas kehilafan saya kepadamu,’ Dan sang perdana mentri juga berkata kepada sang raja: ‘saya juga bersyukur dipenjara oleh paduka raja karena seandainya saya tidak dipenjara berarti saya yang mati menjadi tumbal dan dilempar kedalam kawah itu, tapi saya digantikan oleh perdana mentri yang baru. Oleh karena itu, saya juga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada paduka.’ Setelah kejadian itu, sang raja mengangkat kembali perdana mentri lamanya sebagai perdana mentri lagi dan sekaligus sebagai penasehatnya pribadinya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar