Minggu, 08 Maret 2015

Pentingnya Tawakkal

Belajar Tawakkal
Belajar Tawakkal
Tawakkal merupakan ibadah hati yang paling utama dan juga merupakan akhlak yang paling utama bagi seorang mukmin. Imam Ghozali berkata, “takwakkal adalah salah satu bagian utama dari islam dan juga amalan orang-orang mulia, bahkan ia adalah derajat yang paling tinggi seorang hamba.” Sedangkan imam Ibnu Qoyyim mengatakan, “takwakkal adalah sebagian dari agama dan sebagiannya adalah al-Inabah (kembali kepada Allah).” Hal ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an surat Huud, ayat 88, “hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya lah aku kembali.”
Islam adalah agama ibadah dan sekaligus sebagai sarana meminta perlindungan dan pertolongan kepada Allah. Dikatakan dalam Alqur’an, “Hanya Engkaulah yang kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta perlindungan”. Takwakkal merupakan suatu bentuk meminta perlindungan dari Allah dan al-Inabah merukan suatu bentuk ibadah seorang hamba kepada Rabbnya.
Adalah kebutuhan seorang muslim agar selalu berada dijalan Allah dan berupaya untuk bertawakkal dengan sungguh-sungguh terhadap apa yang telah dilakukannya, khususnya dalam mencari harta. Bila melihat fenomena saat ini, kebanyakan orang tersibukkan akal dan hatinya pada permasalahan harta. Dalam kehidupan pun mereka lebih banyak berwasiat dengan harta. Diri mereka disibukkan dan dilalaikan olehnya, tidak kenal siang dan ataupun malam untuk mencarinya.
Banyak kita temukan orang tiba-tiba menjadi penurut, berubah cara berfikirnya, bahkan rela mengorbankan kehormatannya hanya karena setetes kehidupan dunia yang ingin didapatkannya dari seseorang. Ia rela mengerjakan semua yang diperintahkan kepadanya, padahal yang memerintahkannya adalah sama-sama manusia biasa seperti dirinya.
Bahkan yang lebih menyedihkan lagi, banyak orang yang merasa aman makan dari makanan yang diperoleh dengan cara yang haram. Mereka melakukan sogok menyogok, menghalalkan perbuatan riba, mengambil hak orang lain. Disisi lain mereka takut sekali tua, sakit, menjadi penganggur, dan lumpuh karena mereka tidak akan merasakan nikmatnya harta yang diperolehnya. Berkata Imam Abdullah Ibnu Mubarak, “barang siapa memakan uang yang diperoleh dengan cara yang haram, maka itu bukan bagian dari tawakkal.”
Inti sari dari perjelasan ini semuanya adalah supaya seorang mukmin tetap berpegang di jalan Allah dalam mencari rizki.
Sangat diharapkan bagi para pendakwah supaya memperhatikan hal-hal seperti ini supaya jangan sampai terjerumus kedalamnya, termasuk juga para pelajar dalam menuntut ilmu supaya ia terbebas dari harta haram yang akan masuk pada tubuhnya karena itu akan menghalangi ilmu yang akan masuk pada dirinya. Cukupkan diri kita dengan apa yang diperintahkan Allah kepada hambanya. (hasil belajar menterjemah karya Dr. Yusuf Qardhawi. Ahad, 08-03-2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar