Senin, 18 Mei 2015

Merindukanmu kembali


Hatiku
Hatiku
mengapa selalu kembali pada satu titik hitam yang beracun
kenapa selau terulang kembali
sekarang berkata insyaf
nanti kembali lagi
lagi berkata insyaf
tak lama terulang lagi
hati saya berkata, ‘saya faham dengan masalah saya’
tapi saya tidak tahu fahamnya seperti apa namanya
faham yang tidak menjadikannya benar-benar insyaf
insyaf dikala insyaf, tapi dikala insyaf tiada, kembali lagi
insyafnya hanya beberapa menit saja
insyafnya tak berwarna
akankah karena dosa yang sudah sangat bergitu tebal
hingga semua insyaf tak berbekas
dosa-dosa itu mengarat kuat melapisi dinding cahaya
cahayanya redup tertutup lempengan-lempengan hitam
cahaya ituterus meredup
hingga ia seperti titik putih pada lumpur hitam yang menyamudra
saya yakin cahaya itu tidak akan padam walaupun ia hanya setitik
ia hanya menunggu sebuah asa kuat yang mengusapnya
hingga akhirnya ia kembali terang menyinari semua kegelapan

hatiku saya rindu keinsyafan abadimu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar